...Peneduh Jiwaku Adalah Suamiku...
Bismillah ... Surga atau neraka dunia ternyata dapat dicipta dan dipilih
dalam sebuah rumah tangga. Semua tergantung cantiknya kerjasama antara
sang pimpinan yaitu suami dengan para "rakyat"nya. Kelihaian suami dalam
menyikapi serta menanggapi emosi permaisurinya yang kadang naik turun
tergantung selera dan keadaan perasaan, sudah barang tentu turut
menentukan keberlangsungan rumah tangga
itu. Disinilah sebenarnya kesempatan bagi para laki- laki yang ingin
menguji kualitas diri dalam kepemimpinan, pengayoman serta penguasaan,
khususnya terhadap para istri mereka.
Ya, para istri yang
sejatinya menjadi guru atas kesabaran suami, karena kemanjaan,serta
kebandelan mereka. Jika para suami menyikapinya secara positif, maka
bukan amarah yang akan mereka tampilkan melainkan perasaan kemakluman
atas seorang wanita yang mereka cintai, yang menjadi ladang amal bagi
mereka sebagai jembatan pengabdian kepada Allah.
Bagaimana
seorang istri tidak bahagia mempunyai seorang suami yang mempunyai
penguasaan diri yang cukup atas emosi, ego serta kelemahannya sendiri.
Dan ajaibnya, suami mengemas semua itu dengan caranya yang sangat laki-
laki, sehingga yang nampak adalah kekuatannya yang tidak mungkin tidak,
akan melahirkan sebuah pujian.
Istri adalah orang terdekat
suami, yang mengetahui sebagian besar baik dan buruknya mereka. Maka,
Ketika suami sudah dapat memukau dan menyejukkan hati sang istri, maka
orang terjauh sekalipun akan menyayangi sang suami. Apa gunanya bila
mengutamakan pandangan serta pendapat orang lain yang mungkin tidak
memberikan andil penting dalam hidup para suami, sedangkan kehadiran si
suami sendiri dirumah sama sekali tidak menentramkan keluarga?.
Senyum serta keistiqomahan para suami untuk tetap bersikap ramah dan
menjaga lidah serta tangan mereka dengan baik, sejatinya menghadirkan
rasa malu dari para istri yang justru akan memaki diri mereka sendiri
karena keras kepala mereka dalam sebuah kesalahan. Seorang istri juga
mempunyai naluri untuk berbuat dan bersikap baik, maka dari itu, ketika
mereka berbuat salah, sebenarnya mereka akan secara sadar mengetahui dan
mengakui kesalahan tersebut.
Namun mungkin ego dan gengsi
menahan tangan dan mulut mereka untuk merendahkan diri dan meminta maaf.
Disinilah pentingnya kebesaran hati seorang suami untuk memaafkan
pasangannya. Tak perlu banyak kata, tak perlu banyak action. Dengan
tetap bersikap baik, para suami akan sudah memperoleh gelar kebesaran
serta kewibawaannya dihadapan sang istri.
Subhanallah, siapa
wanita didunia ini yang tidak menginginkan suami yang sangat penyayang
dan sabar menghadapinya. Bahkan lebih memahaminya dari diri sang istri
sendiri. Betapa sangat dalam dan berartinya nasehat dari seseorang yang
dengan penuh wibawa mengayomi kemanjaan serta kebandelan. Sang istri
akan merasa bahwa suami adalah separuh jiwanya karena yang paling
memenuhi kebutuhan batin atas penghargaan orang lain adalah suaminya
sendiri. Hal ini tentu sangatlah menyentuh dan benar- benar menyentuh
hatinya.
Dalam diri istri muncul kekaguman karena sama sekali
tiada hadir amarah dari suami. Hanya pemakluman dan pengertian yang
penuh kebijaksanaan serta senyum tulus yang meneduhkan, mendamaikan.
Waktu seolah tiada masalah ketika berlalu hanya demi mendengarkan keluh
kesah serta efek dari kepenatan hidup dari sang istri.
Yah
begitulah pinta dari kaum para kaum hawa, didengarkan. Mereka bahkan
lupa untuk berpikir penting atau tidak keluhan mereka, yang mereka tahu
hanyalah ingin didengarkan. Mereka mungkin tidak tahu, logik atau tidak
alasan kesedihan dan segala air mata mereka, yang mereka tahu hanya
kebutuhan untuk dipahami. Dan Allah memang sang maha memahami, di
beriNya keseimbangan hidup dalam jiwa rapuh para wanita dengan kekuatan
hati, kewibawaan serta kebijaksanaan laki- laki.
Maka cukuplah
para suami menyadari kekuatan mereka dalam "pengasuhan"nya terhadap sang
istri. Surga dunia pun dapat mereka ciptakan dalam hangatnya kedamaian
rumah tangga lewat kewibawaan dan kebijaksanaan sang nahkoda rumah
tangga tersebut. Tak perlu caci maki, teriakan atau pamer kekuatan,
karena semua itu justru akan menghilangkan kebesaran anda sebagai
seorang pemimpin dirumah. Dan seorang suami yang memuliakan istrinya,
tidak lain adalah memuliakan dirinya juga, dihadapan Allah dan para
manusia di sekelilingnya.
(♥ Subhanallah || Semoga Bermanfaat & Silahkan Di Share ♥)
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ..
Sabtu, 23 Maret 2013
...Peneduh Jiwaku Adalah Suamiku...
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar